Minggu, September 15, 2024

5 Fakta tentang Udang, Cara Berkomunikasi hingga Sumber Protein

Udang air tawar dan laut berlainan.

Mengutip Healthline, udang air laut masuk ke dalam sub-ordo pleocyemata.

Itu juga termasuk udang karang, lobster, dan kepiting.

Sedangkan udang air tawar, bentuk kepalanya seperti tumpang tindih dengan dada.

Bagian dadanya pun seperti tumpang tindih dengan perut.

Udang air tawar tidak sepenuhnya bisa membengkokkan tubuhnya.

Udang tergolong makanan laut atau seafood yang banyak ditawarkan menunya.

Tak hanya rasa, udang juga disantap karena kandungan nutrisi vitamin dan mineral.

1.

Protein dan kalori Udang segar 100 gram segar mengandung sebesar 21 gram protein dan 0,10 gram karbohidrat.

Udang sebagai salah satu menu makanan yang membantu proses penurunan berat badan.

Udang rendah kalori dengan hanya 84 kalori per porsi 3 ons dan mengandung 20 gram protein, mineral besi, seng (zinc) dalam jumlah tinggi, dan 300 miligram omega-3.

2.

Omnivora Udang biasanya mengonsumsi tumbuhan dan hewan mikroskopis.

Udang menyaring air di sekitarnya atau dasar laut.

Beberapa jenis udang juga menangkap dan memakan ikan-ikan kecil.

3.

Mineral Mengutip laman The Original Oyster House, udang mengandung selenium, mineral antioksidan yang melawan pertumbuhan sel ganas.

4.

Cara berkomunikasi Udang menggunakan sapit untuk berkomunikasi dengan sesama spesiesnya.

Udang saling menyentak kedua sapitnya sehingga menghasilkan suara.

5.

Alergen Udang merupakan salah satu menu yang lezat.

Tapi tidak semua orang bisa menikmati udang, karena rentan menimbulkan reaksi alergi.

Merujuk Cleveland Clinic, alergi akibat udang menimbulkan reaksi ringan hingga berat.

Gejala alergi udang berlainan, antara lain gatal, sakit perut dan mual.

Itu tanda reaksi alergi yang ringan.

Semua alergi makanan tersebab reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh.

Merujuk Mayo Clinic kebanyakan alergi udang atau seafood disebabkan oleh reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh.

Alergi makanan terjadi ketika tubuh mengidentifikasi zat yang dianggap menyerang.

Adapun alergi udang, sistem kekebalan tubuh secara keliru mengidentifikasi protein dalam hewan laut sebagai zat berbahaya.

Tubuh melepaskan histamin dan bahan kimia lain yang menyebabkan reaksi alergi.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *