Keberadaan pasien positif penderita cacar monyet telah dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan pada hari Sabtu, 20 Agustus 2022.
“Pasien yang terkonfirmasi tersebut adalah seorang laki-laki berusia 27 tahun yang baru bepergian dari luar negeri,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan dr.
Mohammad Syahril saat konferensi virtual, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Ia tidak menyebut nama negara yang kunjungi pasien tersebut.
Pasien itu adalah satu dari 23 pasien yang dites cacar monyet oleh Kemenkes.
22 suspek lain dinyatakan negatif.
Pasien positif tersebut mengalami gejala pada 14 Agustus 2022.
Beberapa gejala yang dialami, antara lain demam, pembesaran pada kelenjar limfe, kemudian ruam di muka, telapak tangan, kali, dan sebagian alat kelamin.
“Pasien saat ini dalam keadaan baik, artinya tidak ada sakit berat,” kata Syahril.
Berbagai kasus di luar negeri dengan pasien pria membuat kabar berembus mengenai cacar monyet menyerang kelompok tertentu, dalam hal ini adalah gay.
Namun, menurut Kemenkes cacar monyet tidak menyerang kelompok-kelompok tertentu.
“Menyerang kelompok itu karena kontak erat saja,” jelas Syahril.
Ia mengharapkan warga tidak salah sampai salah paham.
“Jadi, semua orang yang mempunyai potensi kontak erat dengan pasien, maka dialah yang paling mempunyai risiko tertinggi untuk penularan,” tegasnya.
Syahril kembali menekankan tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, dan protokol kesehatan.
Prokes bukan hanya untuk mencegah covid tapi juga seluruh penyakit menular, termasuk monkeypox, karena penularan utama melalui kontak langsung kepada penderita, seperti dengan bersalaman, berpelukan atau mungkin tidur bersama.
Kemungkinan kontak dengan benda di sekitar pasien seperti selimut dan handuk juga memungkinkan sebagai media penularan.
Syahril mengajak warga untuk menghindari apabila ada teman atau saudara yang memiliki gejala seperti cacar monyet.
Ia meminta untuk menghindari kontak langsung dengan yang bersangkutan.
Melihat kasus di negara lain, cacar monyet bisa dikatakan tidak terlalu berat sakitnya bila dibandingkan dengan Covid yang masih berlangsung.
Warga diharapkan tetap tenang karena cacar monyet bisa sembuh sendiri.
Self limiting disease dalam masa inkubasi selama 21-28 hari, sehingga pasien akan sembuh sendiri manakala tidak ada infeksi tambahan atau super infeksi atau komorbid berat, yang menyebabkan bertambah beratnya komorbid itu.
“Kalau pasiennya tidak ada komorbid, immunocompromise, dan pemberat lain, Insya Allah sebetulnya pasien ini bisa sembuh sendiri,” jelas Syahril.
Secara global, total kasus cacar monyet sebanyak 39 ribu dan yang meninggal 400 atau sekitar 1 persen.
Keadaan ini jauh berbeda bila dibanding covid yang sampai 10-15 persen.