Jika kamu sedang bingung mencari ide bisnis yang menjanjikan, kamu bisa mencoba bisnis frozen food.
Frozen food kini kian diminati banyak orang karena makanannya lebih awet dan mudah diolah. Ibu yang bekerja atau pun mahasiswa biasanya lebih suka menyetok frozen food karena lebih praktis dan tidak membutuhkan waktu lama untuk dimakan.
Walau sifatnya bisnis rumahan yang nampaknya mudah dikelola, sebaiknya mengetahui berbagai trik jitu manajemen pengeluaran agar bisnis frozen food di rumah tetap stabil dan meraup untung yang banyak.
Melalui artikel di bawah ini, Spenmo bakal bocorin berbagai trik jitu yang banyak dipakai dan bisa menjadi acuan memulai bisnis frozen food untuk pemula. Yuk, simak!
Tips Membangun Bisnis Frozen Food
Semula frozen food hanya sebatas makanan berprotein hewani maupun makanan siap saji yang diproduksi perusahaan skala besar, kini bisnis skala rumahan seperti berbagai camilan hingga sayuran beku juga termasuk ke dalam frozen food.
Simak beberapa tips jitu dalam membangun bisnis frozen food yang menguntungkan berikut ini.
1. Tentukan Produk
Setelah dirasa memiliki modal yang cukup untuk memulai bisnis frozen food, sebaiknya kamu menentukan produk yang akan dijual.
Misalnya memilih menjual frozen food yang telah diproduksi perusahaan besar dan kemudian menjualnya kembali atau lebih memilih memproduksi produk makanan dan mengemasnya secara mandiri.
Frozen food yang telah diproduksi perusahaan besar umumnya merupakan makanan seperti sosis, chicken nugget, scallop, atau makanan lainnya yang biasa ada di dalam menu steamboat seperti baso ikan, tahu baso ikan, baso ikan sayur, baso kepiting, crab stick, crab claw, chikuwa, crab nugget, maupun sandwich tofu.
Apabila memilih menjual frozen food yang diproduksi sendiri, kamu bisa memilih risoles dengan berbagai isi seperti mayonaise dan telur, mayonaise dan beef, ayam, sayur, ragout, dan lain sebagainya. Namun ada pula yang membuat otak-otak, pempek, bakso, hingga tahu bakso.
Dengan menentukan produk yang dijual, kamu akan bisa menentukan peralatan mana saja yang dibutuhkan.
2. Pilih Target Market
Dahulu sewaktu media sosial belum seefektif saat ini, industri rumahan menjadikan lingkungan sekitar sebagai target market.
Mau tidak mau penjual menyesuaikan produk dengan kecenderungan orang-orang di lingkungan sekitar. Jumlah konsumen juga berpeluang tidak berkembang, yang mana pembelinya ‘dia lagi-dia lagi’.
Namun, saat ini media sosial menjadi media pemasaran yang sangat efektif dan efisien. Pembeli juga bisa datang dari tempat yang cukup jauh dari tempat usaha.
Bagi yang ingin menjajaki bisnis frozen food, bisa menentukan target lebih spesifik atau lebih luas.
Tak hanya menyasar individu, kamu juga bisa menjadikan produkmu sebagai grosir, atau bisnis makanan, dan lainnya.
3. Siapkan Peralatan
Sudah memutuskan menjadi produsen frozen food secara mandiri atau membuka toko frozen food saja?
Keputusan tersebut memengaruhi pengadaan peralatan untuk menunjang bisnismu yang satu ini, lho.
Apabila kamu memilih untuk membuka toko offline maupun toko online frozen food dari berbagai produk kemasan yang sudah ada, maka kamu hanya membutuhkan freezer dengan kapasitas tertentu.
Nah, jika kamu memilih untuk memproduksi sendiri produknya, kamu tidak hanya harus memiliki freezer tapi juga peralatan sesuai kebutuhan produknya. Seperti chopper dan peralatan kukus atau rebus.
Perhatikan daya listrik agar freezer tetap menyala selama 24 jam, ya. Sebab, tak banyak usaha rumahan yang kesulitan karena daya listrik hanya 900 watt.
Jangan ragu untuk membeli freezer dengan kualitas terbaik, yang memiliki teknologi pendingin hingga 48 jam apabila ada pemadaman listrik.
4. Perhatikan Pengemasan
Poin ini khusus bagi kamu yang baru memulai bisnis frozen food dengan cara memproduksi secara mandiri.
Cobalah untuk bertanya dan perhatikan teknik pengemasan yang dilakukan produsen frozen food rumahan lainnya. Mereka yang telah menjalankan bisnis frozen food umumnya telah punya pengalaman kegagalan dalam pengemasan.
Pengalaman tersebut yang bisa kamu pelajari agar tidak mengulangi kesalahan produsen tersebut.
Selain itu, untuk menjaga kualitas produk frozen food, kamu harus memiliki plastik kemasan khusus makanan beku yang kedap udara, mesin vakum kemasan, dan alat press kemasan.
Tujuan dari pengadaan mesin vakum kemasan adalah untuk mengeluarkan oksigen yang ada di dalam kemasan.
Sebab, bakteri dan jamur tidak bisa tumbuh tanpa oksigen. Selain itu, vakum kemasan ini dapat memperpanjang usia bahan makanan, menjaga kualitas, dan rasa dari makanan tersebut.
Buatlah keterangan tanggal pembuatan dan tanggal layak konsumsi pada kemasan makanan. Jangan lupa untuk membuat branding dari produkmu dengan menempatkan stiker logo atau desain logo pada kemasannya.
5. Pasarkan via Online
Target market sudah ditentukan? Mudah bagi kamu untuk membuat promosinya melalui media sosial dan memanfaatkan jasa kirim instant sebagai metode pengiriman utama.
Jika kamu memiliki taste mendesain poster untuk media sosial, maka baiknya segera membuat perencanaan konten selama tiga bulan ke depan.
Tidak perlu banyak mengunggah dalam satu hari, cukup satu sampai dua saja sebagai informasi bagi calon pembeli.
Tidak hanya media sosial, buatlah akun pada marketplace dengan lingkup pengiriman ke wilayah-wilayah terdekat. Karena biasanya marketplace menyediakan voucher gratis ongkos kirim yang berguna bagi para penggunanya.
Sebagai langkah awal untuk mengumpulkan berbagai testimoni, buatlah pre-order di kalangan terdekatmu dengan harga promo. Minta mereka untuk me-review produk sebagai bahan promosi di akun media sosial bisnismu.
6. Tambah Networking
Karena usaha ini masih rintisan berskala kecil, networking yang bisa kamu lakukan adalah menawarkan rekan-rekan untuk menjadi reseller produkmu.
Buatlah harga khusus reseller dengan minimal pembelian. Bisa juga dengan sistem bonus apabila bisa menjual produk harga normal dengan nominal tertentu.
Jika ingin melepas brand, kamu bisa menawarkan produk sebagai bagian dari menu catering yang telah kamu kenal. Keuntungannya, catering akan memesan dalam skala besar pada setiap transaksi.
Menarik bukan? Walau memang tidaklah mudah merintis bisnis frozen food, namun awetnya produk di dalam freezer membuat modal produk yang dikeluarkan bisa berpeluang kembali.
Selain mempersiapkan enam hal yang ada di atas, kamu juga harus siap dengan manajemen pengeluaran dalam merintis bisnis frozen food.
Kamu bisa memanfaatkan manajemen pengeluaran Spenmo untuk mengelola keuangan bisnis kamu. Kamu bisa melakukan pembayaran pada suplier secara terjadwal. Semua transaksi akan tercatat secara real time, sehingga memudahkan kamu dalam melakukan audit.
Semoga informasi di atas bermanfaat, ya! Selamat mencoba.