Jakarta -Belum usai pandemi Covid-19 dan wabah cacar monyet, kini virus Langya ditemukan telah menular.
Virus ini merebak di China Timur.
Baru-baru ini China melaporkan kasus virus Langya atau Langya henipavirus (LayV).
Menurut laporan media pemerintah, Global Times, hingga Jumat, 12 Agustus 2022 virus Langya telah menginfeksi sedikitnya 35 orang.
Langya henipavirus (LayV) adalah salah satu jenis dari Zoonosis Henipavirus yang masih satu spesies dengan virus Hendra dan Nipah.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan Henipavirus sebagai ancaman tingkat keamanan hayati 4.
Henipavirus termasuk dalam famili Paramyxoviridae, ordo Mononegavirales.
Genus Henipavirus diwakili oleh tiga spesies virus yang diketahui Hendra virus (HeV), virus Nipah (NiV) dan CedPV (CedPV).
Virus RNA RNA negatif beruntai tunggal yang diselimuti ini dianggap sangat virulen.
Henipavirus pertama, virus Hendra (HeV), dan virus Nipah (NiV) adalah zoonosis patogen yang muncul pada pertengahan hingga akhir 1990-an yang menyebabkan wabah penyakit serius pada ternak dan manusia.
Melansir dari timesofindia.indiatimes.com, dalam sebuah artikel penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine (NEJM) oleh para ilmuwan dari China dan Singapura, laporan media tersebut mengatakan, virus ini telah ditemukan di Provinsi Shandong, Tiongkok Timur dan Provinsi Henan, Tiongkok Tengah, dan dapat menginfeksi manusia.
Virus tersebut pertama kali terdeteksi di provinsi timur laut Shandong dan Henan pada akhir 2018, tetapi baru diidentifikasi secara resmi sekarang.
Sebuah artikel penelitian berjudul A Zoonotic Henipavirus pada pasien demam di China mengatakan dalam laporan ini, para peneliti di China mengidentifikasi henipavirus baru terkait dengan penyakit demam pada manusia.
Selain itu, virus Langya juga ditemukan pada tikus.
RINDI ARISKABaca : Virus Langya Ditemukan di China, Jenis Baru Belum Ada Obatnya